Laman
- Beranda
- Biodata Ku
- "National Costume" Miss Universe 2011
- 10 Orang Terkejam Versi Majalah Publizer
- 43 Film Asing Yang Membawa Unsur Indonesia
- Kita Bukanlah Apa-apa Jika Melihat Fakta Ini!
- Foto Kocak Dunia Militer
- Foto-foto Paling Indah dan Menakjubkan
- Gaya Pakaian Pelajar Sexy Seluruh Dunia,!
- Foto-foto Lucu Kerusuhan London Edisi Editan Photo...
- 7 Chiliders Team NBA Terseksi
- Kumpulan Foto Lucu Pemain OVJ
Sabtu, 26 November 2011
COP: Malaysia Berperan Membantai Orangutan Di Kalimantan
fashingnet.com- Centre for Orangutan Protection (COP) mengutuk perilaku jahat dan kejam perusahaan-perusahaan kelapa sawit Malaysia yang beroperasi di Kalimantan, terutama Metro Kajang Holdings (MKH) Berhad.
Perusahaan ini membabat hutan dan membahayakan nyawa orangutan dan satwa liar lain di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Daniek Hendarto, juru kampanye dari Centre for Orangutan Protection dalam pers rilis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (22/11/2011), mengatakan, kejahatan dan kekejaman MKH Berhad telah menghancurkan reputasi Indonesia.
Hancurnya hutan dan musnahnya satwa liar di Indonesia tidak memberikan kerugian apapun pada Malaysia.
Sebaliknya, malah memberikan keuntungan bagi Malaysia. Dunia akan mengenal industri kelapa sawit Indonesia itu brutal dan pada akhirnya dihindari konsumen.
"Mereka akan membeli sawit Malaysia. Sawit Indonesia harus dijual dulu dan dilabeli ramah lingkungan di Malaysia agar bisa laku di pasar dunia."
"Ini hanyalah pengulangan dari kejahatan
illegal logging. Hutan Indonesia dibabat, kayunya dijual ke Malaysia dengan harga murah dan kemudian mendapatkan sertifikat ekolabel, kemudian dijual ke pasar dunia sebagai produk Malaysia yang ramah lingkungan,” ujar Daniek.
MKH Berhad, kata Daniek, menguji integritas penegak hukum Indonesia.
Mereka menguji kesabaran dan keberanian bangsa Indonesia. Di saat penyelidikan pembantaian orangutan sedang berlangsung, satu orangutan dewasa malah ditemukan babak belur di kawasan perkebunan mereka.
Hukum dan Undang-undang nomor 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya diinjak-injak oleh MKH Berhad.
“Cukup, saatnya MKH Berhad dan perusahaan-perusahaan Malaysia hengkang dari Indonesia. Sudah cukup mereka membuat masalah bagi Indonesia,” pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar